Dia, siapapun itu terserah padamu saja. Saya yakin kamu pasti pernah punya rasa benci pada seseorang, entah karena dia telah menyakitimu, menindasmu, mengkhianatimu, apapun itu. Itu wajar, karena kamu masih manusia, begitu juga dia adalah manusia, sama sepertimu. Lantas, pantaskah dia untuk kamu benci?
Kepada dia yang telah merugikanmu itu, mungkin kamu coba menghindarinya atau bahkan memutuskan hubungan dengan sesamamu itu. Dia, bukanlah beban atau monster, bukan juga iblis yang selalu berbuat kejahatan dan kesalahan. Dia manusia yang sama sepertimu, sejajar denganmu. Masih pantaskah dia untuk kamu benci?
Jangan biarkan dia semakin merugikanmu dengan rasa benci di hatimu. Kamu harus bisa membedakan jati diri dengan perilaku, selalu ada hal yang baik dalam dirinya, begitu juga hal yang buruk. Keberadaannya dalam kehidupanmu haruslah kamu terima dan syukuri, mungkin nanti dia akan berguna untukmu. Bencilah perilakunya, bukan dirinya, karena dia adalah manusia, sama sepertimu.
Sebaliknya, cintailah dirinya bukan perilaku sesamamu itu, agar kamu terhindar dari rasa kecewa yang berujung benci. Sekali lagi karena dia adalah manusia yang sama sepertimu, yang kadang berbuat kesalahan. Jangan terbuai akan cinta karena perilakunya, karena jika dia berbuat kesalahan kamupun akan merugi.
Bukan maksudku memberi wejangan padamu tentang cinta kasih, setuju atau tidak itu urusanmu, ku kembalikan padamu karena kamu yang menjalani hidupmu sendiri, bukan aku ataupun dia. Aku cuma sekedar ingin bertanya, pantaskah dia kau benci?