Sang Penguasa Pikiran

Posted on

Bagi sebagian orang, dunia ini tidaklah menarik, dipenuhi rasa bosan dan segala keluh kesah yang terlontar. Sebagian orang merasa tertindas akan ketidak adilan yang dirasakan karena persepsi pikirannya sendiri, keadaan lingkungannya ataupun manusia disekitarnya. Tentu saja saya menjadi pengecualian disini.

Nafsu primitif tak pernah lekang dari zaman dahulu kala ketika manusia masih berburu dengan batu hingga zaman modern saat ini. Kejahatan tak pernah pudar sampai nanti matahari hanya sepenggal jaraknya. Saat ini bukan lagi dunia barbar dimana otot lebih difungsikan daripada otak manusia. Lihatlah para penguasa saat ini, tidak perlu menjadi orang yang berotot untuk dapat menguasai orang lain.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, pikiran manusiapun semakin maju, kekuatan fisik bukan segalanya. Bukan tempat untuk para martil yang sukanya adu fisik, karena meraka memang cupet dan sesat fikir. Pikiran manusia adalah segalanya, ampuh untuk mempengaruhi manusia.

Apakah segala keputusan yang kamu ambil berdasarkan kesadaran pikiranmu sendiri? Atau hanya karena kamu terpengaruh orang lain?  Tidak ada yang benar-benar salah ataupun benar-benar benar, namun jika sedianya kamu mengambil tindakan karena keputusanmu sendiri secara sadar, itulah yang paling benar.

Bisa saja kamu menerima rayuan, provokasi, intimidasi atau apapun itu yang dapat mempengaruhimu, tapi tetap kamulah yang punya kuasa atas pikiranmu dalam mengambul keputusan. Orang lain tidak bisa mengambil alih pikiranmu, pikiranmu adalah milikmu seutuhnya. Menjadi korban atas pengaruh orang lain atau menjadi dalang kehidupamu sendiri, semata-mata itu adalah keputusanmu sendiri.

Jadilah subjek atas pikiranmu sendiri, jangan mudah percaya dengan orang lain, termasuk dengan saya. Berpegang teguhlah pada prinsipmu, bertanggung jawablah atas segala keputusan dan tindakanmu, karena itu murni perbuatanmu, bukan kesalahan sesamamu, duniamu maupun keadaan. Setuju atau tidak itu bukan menjadi urusanmu, karena seharusnya memang begitu, karena kamulah sang penguasa alam pikiranmu.

Deru Kota Jakarta

Posted on

Belum genap satu tahun saya menyambung hidup di ibukota, kadang biasa saja, lebih sering rindu kota jogja. Dulu saya sempat menghindari untuk tinggal di jakarta, karena sering mendengar keluh kesah teman sejawat yang sudah lebih dulu mengais rejeki di kota metropolitan ini. Tapi apa daya, tuntutan karir mengharuskan saya mengikuti jejak mereka.

Pagi sampai malam, jalan raya di jakarta yang lebarnya dua kali jalanan di jogja masih belum bisa menampung ribuan kendaraan yang melintas. Klakson-klakson mobil dan motor ramai-ramai saling membentak, kadang memekakkan telinga. Wajah-wajah yang mengusung semua lambang kekotaan, angkuh, keakuan, manja dan kemaruk luar biasa. Seringkali tidak mempersilahkan orang untuk sekedar menyebrang jalan. Berbagai jenis kendaraan bisa dijumpai, dari yang sudah rongsok sampai yang tampil mengkilap yang mungkin bisa ditukar dengan rumah dua lantai.

Angkutan kota yang sudah lusuh dan terlihat sudah lelah sering tak mau mengalah, selalu menunjukkan aksinya sebagai raja jalanan, seraya menunjukkan pada penghuni jalanan lain bahwa merekalah yang punya jalan. Mobil-mobil yang berkilau berjalan dengan anggun seolah tak ingin disenggol yang lain, karena jika lecet sedikit biayanya tidaklah murah.

Sisi ruang batinku hampa rindukan jalan-jalan di kota istimewa, meskipun sepertinya kota budaya itu sudah mulai terbawa riuhnya kehidupan metropolitan. Semoga kota jogja tak hilang gemah ripahnya, menjaga keramahan disetiap jalannya, sebagai tempat untuk kembali pulang.

 

Pantaskah Dia Kau Benci?

Posted on

Dia, siapapun itu terserah padamu saja. Saya yakin kamu pasti pernah punya rasa benci pada seseorang, entah karena dia telah menyakitimu, menindasmu, mengkhianatimu, apapun itu. Itu wajar, karena kamu masih manusia, begitu juga dia adalah manusia, sama sepertimu. Lantas, pantaskah dia untuk kamu benci?

Kepada dia yang telah merugikanmu itu, mungkin kamu coba menghindarinya atau bahkan memutuskan hubungan dengan sesamamu itu. Dia, bukanlah beban atau monster, bukan juga iblis yang selalu berbuat kejahatan dan kesalahan. Dia manusia yang sama sepertimu, sejajar denganmu. Masih pantaskah dia untuk kamu benci?

Jangan biarkan dia semakin merugikanmu dengan rasa benci di hatimu. Kamu harus bisa membedakan jati diri dengan perilaku, selalu ada hal yang baik dalam dirinya, begitu juga hal yang buruk. Keberadaannya dalam kehidupanmu haruslah kamu terima dan syukuri, mungkin nanti dia akan berguna untukmu. Bencilah perilakunya, bukan dirinya, karena dia adalah manusia, sama sepertimu.

Sebaliknya, cintailah dirinya bukan perilaku sesamamu itu, agar kamu terhindar dari rasa kecewa yang berujung benci. Sekali lagi karena dia adalah manusia yang sama sepertimu, yang kadang berbuat kesalahan. Jangan terbuai akan cinta karena perilakunya, karena jika dia berbuat kesalahan kamupun akan merugi.

Bukan maksudku memberi wejangan padamu tentang cinta kasih, setuju atau tidak itu urusanmu, ku kembalikan padamu karena kamu yang menjalani hidupmu sendiri, bukan aku ataupun dia. Aku cuma sekedar ingin bertanya, pantaskah dia kau benci?

Ngeles

Posted on

Ngeles kayaknya udah jadi budaya, kita semacam sudah lihai kalo bikin alasan. Dari kecil sepertinya kita sudah diajarin buat bikin alasan. Yang salah adalah kita sering bikin alasan yang bodoh, hanya karena kita tidak mau disalahkan atau terlihat lemah, kita lebih milih menyalahkan orang lain atau keadaan, atau kadang nyalahin diri sendiri tapi nggak ikhlas.

Menurut saya berarti kamu TIdak Percaya Diri, kenapa? karena kamu sebenernya sadar itu adalah kesalahanmu, tapi kamu ga ‘gentle‘ buat mengakui, kamu seakan sebisa mungkin menghindari tanggung jawab.

Yang perlu kamu lakuin adalah tanya dirimu sendiri,

“Apa aku udah ngasih 100%?”

atau bisa aja kamu mbatin “oke ini kesalahanku, apa yang harus aku lakuin buat memperbaikinya”

Intinya kamu mesti sadar, kamu mesti bisa belajar jadi lebih baik, gak masalah kamu ngeles, asal alasanmu itu ‘awesome

Memahami Cinta dan Romansa

Posted on

Pernah tertarik sama lawan jenis? Deg-degan saat melihatnya atau bahkan saat bertemu dengannya? Dan kamu cuma bisa memandanginya atau berkhayal dia bisa jadi kekasihmu? Tapi sayangnya cinta tidak berjalan seperti itu, kamu tidak bisa hanya memandanginya dan berkhayal agar dia menjadi milikmu, kamu harus mempunyai USAHA untuk mendapatkannya. Butuh keahlian khusus karena ini menyangkut perasaan, dan tidak cukup jika mengandalkan perasaan saja tapi juga mencakup beberapa hal seperti : psikologi, komunikasi, pergaulan, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Dan hal-hal tersebut dapat dengan mudah dipelajari.

Tapi masih banyak yang berpikir ‘cinta itu alami dan terjadi begitu saja’ yang menyebabkan banyak korban yang terjebak dalam peliknya permasalahan cinta dan tidak tau solusinya. Hali ini bisa diliat dari meningkatnya jumlah orang galau setiap tahunnya. Begitu banyak yang menderita mengatasnamakan cinta. Seperti quote dari siluman babi yang terkenal “Beginilah cinta, deritanya tiada akhir”. Cinta itu membahagiakan kalo kamu bisa mempelajari dan memahaminya. Cinta memang tidak bisa dilogikakan karena melibatkan perasaan tapi cinta bisa dipahami dan dipelajari.

Apa itu Cinta? Apa itu Romansa

Cinta adalah perasaan yang timbul dari dalam hati, sebuah proses psikologi yang melibatkan emosi dari manusia. Sedangkan romansa adalah interaksi antara dua insan manusia yang saling tertarik satu dengan yang lainnya, jadi kalau tidak ada interaksi tidak bisa disebut romansa, misal hanya memandang ataupun berkhayal.

Jadi apa sih cinta? paling enak menjelaskan sesuatu dengan memisalkannya. Jadi coba bayangkan kamu menginginkan sesuatu, mobil misalnya. Karena kamu sangat menginginkannya akhirnya kamu mulai menabung, kamu rela kerja keras banting tulang pergi pagi pulang pagi agar tabunganmu cukup untuk membeli mobil tersebut. Dan setelah tabunganmu cukup kamupun bisa membeli mobil yang kamu idam-idamkan selama ini.

Bayangkan perasaanmu saat mengendarai mobilnya, kamu merasa sangat bahagia, kamu mencucinya agar selalu terlihat bersih, merawatnya dengan penuh kasih sayang dan berusaha agar mobil tersebut tidak lecet ataupun rusak. Itulah yang dinamakan CINTA, secara psikologi perasaan tersebut dinamakan cinta. Dan kamu tidak mungkin memperlakukan mobil itu jika itu bukan MILIKMU. Jadi kamu mencintainya karena kamu sudah memilikinya.

Penting untuk diingat, bahwa kamu tidak mungkin memperlakukan mobil itu dengan sangat istimewa jika mobil itu mobil sewaan atau pinjem temen, yang berarti mobil tersebut bukan MILIKMU. Kamu memperlakukan mobil itu dengan istimewa karena kamu sudah berusaha dengan keras dan merasa telah berkorban sangat benyak seperti waktu, tenaga dan uang untuk mendapatkannya. Kalo kamu cuma memandangi dan berkhayal mobil sewaan atau pinjeman dan berharap itu jadi milikmu, itu namanya ngarep.

Sama halnya jika mobil itu adalah seorang pria/wanita yang kamu idam-idamkan,  prinsipnya sama, secara ilmu psikologi juga sama, itu sebuah keinginan, proses yang terjadi didalam otak sama, apapun obyeknya.

Kamu mencintainya karena kamu SUDAH MEMILIKINYA

Masih banyak yang gagal paham tentang ini, dan muncul ungkapan “Cinta Tidak Harus Memiliki” yang sering disebar oleh orang orang yang hanya bisa berharap dan itu merupakan ungkapan hiburan untuk mereka. CINTA ada karena saling memiliki, bukan karena cinta kamu menjadikannya kekasihmu tapi karena dia sudah menjadi kekasihmu sehingga kamu mencintainya. Dalam proses PDKT yang terjadi hanyalah interaksi sosial dan karena adanya ketertarikan diantara keduanya. Jika mereka merasa sudah SALING MEMILIKI dalam hubungan yang lebih serius, maka akan ada banyak investasi didalamnya seperti waktu, tenaga, uang dan lain sebagainya, dan disitulah CINTA MULAI TUMBUH.

Itu hanya bisa dilakukan jika kamu bisa mengerti dan memahami cinta, dan butuh kedewasaan untuk melakukan itu.

Gimana kalau udah putus? Apakah masih ada cinta?

Masih, karena mereka pernah saling memiliki, dan setelah putus yang dimiliknya ada KENANGAN saat meraka masih menjalin cinta. Dan jika kamu masih merasakan cinta setelah kamu putus, kamu hanya MENCINTAI KENANGANnya saja bukan mencintai sangMantan. Yang sangat penting untuk disadari adalah kamu hanya bisa mencintai apa yang kamu miliki, dalam hal ini berarti kamu sudah memiliki kekasih atau memiliki hubungan. Kamu tidak perlu membuang-buang banyak waktu, tenaga bahkan uang untuk seseorang yang belum kamu miliki, cuma sekedar gebetan misalnya. Jika hubungan itu ibarat pohon, maka pria adalah matahari yang menyinari dan wanita adalah air yang menyirami, dan cinta adalah buah manis yang dihasilkan pohon tersebut.

Salam Cinta

The Answers

Posted on

Mendingat tonton videonya dulu

 

Alkisah ada cowo yang meninggal dan dia punya kesempatan untuk bertanya apapun yang telah terjadi selama hidupnya. Sampai dia menemukan jawaban yang justru membuatnya menyesal. Banyak pelajaran yang bisa diambil, dari jangan menyesal, bersyukurlah sampai jangan banyak nanya,hahaha

Tapi menurut saya apa yang kita sangka selama ini belum tentu benar, banyak hal yang tak terduga, yang kadang bikin kita menyesal, apa yang kita lakukan kalo kita benar-benar menyesal? Mengulang waktu? Kawan, hidup ini bukan game yang seenaknya bisa kamu restart kalo kamu kalah